Diguru.info - Bagi yang berminat mengikuti SM3T pasti banyak sekali pertanyaan-pertanyaan yang menyelimuti pikiran. Misalnya pertanyan-pertanyaan: bagaimana disana? Apakah di sana aman? Apakah di sana bisa makan atau tidak. Tapi banyak juga yang memang sudah bersemangat justru berpikiran mengenai apa yang akan dilakukan saat penerjunan selama kegiatan SM3T.
Menurut pendapat diguru.info setiap lulusan LPTK dalam hal ini sarjana keguruan pasti memiliki kapasitas sebagai seorang guru. Lah, tugas dari guru itu adalah mendidik. Maka dari itu jelas tugas pokok dan wajib seorang guru SM3T adalah mengajar serta mendidik. Sedangkan mendidik sangat luas ranah kerjanya, tidak hanya di dalam lingkungan sekolah namun juga di luar sekolah. Mendidik dalam kaitannya sosial budaya, mengembangkan keterampilan juga termasuk peran penting seorang guru.
Bagaimana dengan guru SM3T di penempatan? Berikut akan kami ulas kegiatan alternatif yang bisa dilakukan selama SM3T.
1. Bimbingan Belajar
Bimbingan belajar di daerah pedalaman, kenapa tidak? Tapi konteks yang dimaksud disini bukan bimbingan belajar elit seperti Pr*m*g** atau Ne*tr*n. Bimbingan belajar ini bertujuan untuk membantu siswa-siwa yang ketinggalan dalam hal mata pelajaran. Bahkan bisa jadi semua siswa ikut bimbingan belajar karena banyak siswa yang kemampuannya dibawah siswa seusianya. Di daerah 3T tentu banyak siswa yang belum bisa menghitung perkalian, pecahan, dan sebagainya walaupun sudah tingkat SMA. Begitu pula bahasa inggris yang baru tahu yes, no, I, love, dan you. Bagaimana mau mengajarkan materi kalau siswanya masih tertinggal seperti itu. Bimbingan belajar di luar jam pelajaran bisa dijadikan alternatif. Oh iya, yang sabar ya...
2. Mengaji TPA
Bagi yang daerah penempatannya ada anak-anak kecil beragama Islam, coba diajak sore-sore untuk mengaji. Guru-guru SM3T yang beragama Islam bisa membuat TPA. Tentu saja fungsi kegiatan ini tidak hanya untuk siswa yang diampu di sekolah, bisa juga ditujukan untuk anak-anak yang tinggal di sekitar daerah penempatan. Bermanfaat buat masyarakat, tabungan pahala juga buat Anda. Sedangkan untuk agama lainnya bisa menyesuaikan, seperti sekolah minggu atau kegiatan yang lain.
3. Membuat Festival
Festival budaya sudah tidak asing lagi tentunya di sekitar kita. Namun di daerah 3T belum tentu ada kegiatan seperti itu. Membuat festival budaya yang bertemakan lingkungan sekitar atau budaya nasional bisa memberi kesempatan untuk guru dan murid berkreatifitas. Kendala yang mungkin muncul antara lain, masalah biaya, akomodasi, transportasi, dan lain-lain. Karena kendala-kendala tersebut kaitannya dengan "uang", guru SM3T bisa saja mengajak pihak terkait misalnya pemda atau sponsor untuk membantu. Jadi guru SM3T sebagai penyelenggara saja. Tambahan, festival juga tidak harus berkaitan dengan budaya tapi bisa juga bertemakan agama. Misalnya saja "Festival Anak Sholeh". Semoga jadi inspirasi.
4. Membantu Kegiatan di Daerah
Alternatif kegiatan no.4 hampir mirip dengan nomor 3. Tapi karena statusnya membantu jadi sudah pasti kegiatannya ada, guru SM3T tinggal membantu tenaga dan pikiran. Misalnya saja ada festival daerah, guru SM3T ikut saja menawarkan diri untuk membantu. Pastinya guru SM3T akan diterima dengan baik, lha wong yang menerima pas pertama kali di daerah penempatan aja Bupati masak tidak diakui kemampuannya.
5. Pemberdayaan
Kegiatan pemberdayaan masyarakat juga biasanya diperlukan. Banyak potensi daerah yang bisa diarahkan agar lebih baik. Begitu pula dengan potensi yang sudah dikembangkan tapi belum optimal. SM3T beserta LSM atau PKK dan daerah bisa duduk bersama untuk membahas hal ini.
6. Pelatihan
Pelatiahan ini bisa ditujukan pada masyarakat pada umumnya, guru ataupun operator sekolah. Adapun jenis pelatihannya bisa bervariasi tergantung tujuannya. Contohnya jika tujuannya agar guru bisa membuat perangkat sendiri maka dibuat pelatihan misalnya "Pelatihan Gawe RPP". Bisa juga jika pelatihan untuk daerah penghasil ketela, kelapa dan lain-lain "Pelatihan Aneka Makanan dari Ketela untuk Meningkatkan Nilai Ekonomis". Bagaimana? Seperti membuat PKM pas persiapan PIMNAS? Tidak masalah, lagipula tujuannya mulia.
7. Pengumpulan Buku atau Pembukaan Rumah Baca
Bagaimana dengan guru SM3T di penempatan? Berikut akan kami ulas kegiatan alternatif yang bisa dilakukan selama SM3T.
1. Bimbingan Belajar
Bimbingan belajar di daerah pedalaman, kenapa tidak? Tapi konteks yang dimaksud disini bukan bimbingan belajar elit seperti Pr*m*g** atau Ne*tr*n. Bimbingan belajar ini bertujuan untuk membantu siswa-siwa yang ketinggalan dalam hal mata pelajaran. Bahkan bisa jadi semua siswa ikut bimbingan belajar karena banyak siswa yang kemampuannya dibawah siswa seusianya. Di daerah 3T tentu banyak siswa yang belum bisa menghitung perkalian, pecahan, dan sebagainya walaupun sudah tingkat SMA. Begitu pula bahasa inggris yang baru tahu yes, no, I, love, dan you. Bagaimana mau mengajarkan materi kalau siswanya masih tertinggal seperti itu. Bimbingan belajar di luar jam pelajaran bisa dijadikan alternatif. Oh iya, yang sabar ya...
2. Mengaji TPA
Bagi yang daerah penempatannya ada anak-anak kecil beragama Islam, coba diajak sore-sore untuk mengaji. Guru-guru SM3T yang beragama Islam bisa membuat TPA. Tentu saja fungsi kegiatan ini tidak hanya untuk siswa yang diampu di sekolah, bisa juga ditujukan untuk anak-anak yang tinggal di sekitar daerah penempatan. Bermanfaat buat masyarakat, tabungan pahala juga buat Anda. Sedangkan untuk agama lainnya bisa menyesuaikan, seperti sekolah minggu atau kegiatan yang lain.
3. Membuat Festival
Festival budaya sudah tidak asing lagi tentunya di sekitar kita. Namun di daerah 3T belum tentu ada kegiatan seperti itu. Membuat festival budaya yang bertemakan lingkungan sekitar atau budaya nasional bisa memberi kesempatan untuk guru dan murid berkreatifitas. Kendala yang mungkin muncul antara lain, masalah biaya, akomodasi, transportasi, dan lain-lain. Karena kendala-kendala tersebut kaitannya dengan "uang", guru SM3T bisa saja mengajak pihak terkait misalnya pemda atau sponsor untuk membantu. Jadi guru SM3T sebagai penyelenggara saja. Tambahan, festival juga tidak harus berkaitan dengan budaya tapi bisa juga bertemakan agama. Misalnya saja "Festival Anak Sholeh". Semoga jadi inspirasi.
 |
| KARNAVAL SM3T UNDANA ANGKATAN I |
4. Membantu Kegiatan di Daerah
Alternatif kegiatan no.4 hampir mirip dengan nomor 3. Tapi karena statusnya membantu jadi sudah pasti kegiatannya ada, guru SM3T tinggal membantu tenaga dan pikiran. Misalnya saja ada festival daerah, guru SM3T ikut saja menawarkan diri untuk membantu. Pastinya guru SM3T akan diterima dengan baik, lha wong yang menerima pas pertama kali di daerah penempatan aja Bupati masak tidak diakui kemampuannya.
5. Pemberdayaan
Kegiatan pemberdayaan masyarakat juga biasanya diperlukan. Banyak potensi daerah yang bisa diarahkan agar lebih baik. Begitu pula dengan potensi yang sudah dikembangkan tapi belum optimal. SM3T beserta LSM atau PKK dan daerah bisa duduk bersama untuk membahas hal ini.
6. Pelatihan
Pelatiahan ini bisa ditujukan pada masyarakat pada umumnya, guru ataupun operator sekolah. Adapun jenis pelatihannya bisa bervariasi tergantung tujuannya. Contohnya jika tujuannya agar guru bisa membuat perangkat sendiri maka dibuat pelatihan misalnya "Pelatihan Gawe RPP". Bisa juga jika pelatihan untuk daerah penghasil ketela, kelapa dan lain-lain "Pelatihan Aneka Makanan dari Ketela untuk Meningkatkan Nilai Ekonomis". Bagaimana? Seperti membuat PKM pas persiapan PIMNAS? Tidak masalah, lagipula tujuannya mulia.
 |
| Pelatihan Olah bahan Lokal SM3T-UNY IV malinau |
Bagi pembaca diguru.info pasti sering ditakut-takuti bahwa di daerah 3T tidak ada sarana prasarana. Di sebagian besar daerah 3T hal itu memang kenyataan, bukan hanya nakut-nakutin. Oleh karena itu SM3T mempunyai peluang untuk memberikan andil nyata membantu mengadakan buku-buku atau memfasilitasi dengan adanya rumah baca. Contoh realnya bisa dilihat di SM3T Angkatan V Membangun Asa di Daerah 3T Dengan Meningkatkan Minat Baca
 |
| Kegiatan Pengumpulan Buku |
8. Ikut kerja Bakti
Namanya juga kerja bakti atau kerja gotong royong sudah mengakar di kehidupan masyarakat Indonesia. Di beberapa tempat daerah 3T gotong royong masih berlaku. Sebagai guru SM3T tidak ada salahnya ikut serta gotong-royong di daerah. Selain sebagai langkah untuk membangun (benar-benar membangun) daerah, juga sebagai wadah untuk bersosialisasi dengan masyarakat sekitar.
9. Silaturahmi
Lah ini yang ditunggu-tunggu pada saat lebaran atau natal. Waktu libur digunakan untuk mengunjungi rekan satu sekolah, kepala sekolah, atau siapun yang kiranya bisa di datangi silaturahmi. Lumayan untuk menyambung tali silaturahmi sekaligus mencari cemilan atau makan mencari pahala.
10. Ikut serta kegiatan di sekolah
Keikutsertaan ini kaitannya dengan ekstra kurikuler atau lomba-lomba yang diikuti sekolah. Bagi yang memiliki kemampuan di bidang tersebut bisa disalurkan dengan ikut serta. Namun bagaimana jika tidak ada yang mampu? Misalnya di sekolah tidak ada guru yang bisa mengampu karya ilmiah, begitu pula SM3T tidak ada yang "ahli". Kalau seperti itu adanya, ikut saja membimbing sambil belajar sendiri. Atau kegiatan baris berbaris, guru SM3T sudah melewati prakondisi. Dengan bekal prakondisi yang salah satu materinya adalah baris-berbaris. Ambil saja kesempatan untuk mengajarkan baris-berbaris. Kami yakin, siswa pasti percaya dengan guru SM3T :)
Jadi banyak sekali yang bisa dilakukan guru SM3T selama di penempatan. Manfaatkan waktu 1 tahun di penempatan untuk sesuatu yang berguna bagi masyarakat. Barangkali ada yang ingin menambahkan bisa mengisi kolom komentar.